Monday, September 1, 2008

Ngomik (baca atau bikin komik?)

Ngomik
(baca atau bikin komik?)

Kata itu bisa berarti baca comic ataupun bikin komik, terserah orang dalam menafsirkannya. Perkenalanku dengan dunia komik berawal pada waktu aku masih duduk dibangku sekolah dasar kelas tiga . Pada waktu itu komiker Indonesia masih menjadi tuan di negrinya sendiri.
Dulu . . .ditempat kelahiranku , daerah Tasikmalaya setiap bulan ramadhan tiba ada acara yang namanya ngabuburit. Mungkin artinya kira-kira melakukan kegiatan sambil menunggu waktu buka puasa. Kegiatannya bisa bermacam-macam, ada yang jalan-jalan keliling kota , ada yang pergi ke mesjid agung ada pula yang hanya bermain-main saja. Entah kapan mulainya . . . seolah olah semua sepakat untuk menjadikan taman yang ada di alun -alun dijadikan tempat untuk ngumpul orang yang lagi ngabuburit (walau sekarang sudah tidak lagi ). Seperti ada gula ada semut, bagi mereka yang senang berjualan merupakan kesempatan baik untuk memasarkan pruduk mereka. Mulai dari yang jualan makanan sampai dengan benda ataupun jasa hampir semua ada. Jadilah alun-alun tersebut berubah jadi pasar .
Nah diantara orang -orang yang jualan jasa, ada yang buka penyewaan buku, seperti perpustakaan keliling . . . cuma bedanya buku-buku tersebut tidak disususn didalam rak tapi dijajarin diatas alas yang dihamparkan di rumput, jadi orang yang mau nyewa bisa langsung lihat. Jadilah aku sering nongkrong disana. Nah . . . dimasa itu komik yang banyak beredar adalah komik komik yang diadaptasi dari cerita -cerita HC Andersen dengan ilustrator asli orang indonesia. tidak seperti sekarang yang hanya diterjemahkan teksnya aja, sedangkan gambarnya asli dari negri asalnya.Seiring waktu berjalan, hobiku dalam membaca komik semakin menjadi, Tema bacankupun merambah ke cerita -cerita silat dan super hero lokal yang pada waktu itu lagi booming, Begitu berpengaruhnya hobi tersebut sampai-sampai cita-citaku pada waktu itu ingin menjadi pembuat komik. Aku sampai hafal dengan para ilustrator dan tokoh ciptaannya seperti mas Darmansyah dengan mandala siluman sungai ular nya , Wid NS dengan Godamnya, Hasmi dengan Gundalanya, Gerdy dengan Ginannya dan masih seabrek ilustrator kawakan lainnya. Begitupun dengan ilustrator komik luar, hampir semua karyanya aku pernah baca seperti Herge dengan tintinnya , Peyo dengan smurf dan Johan & perlouitnya , Don Lawernce dengan seri trigan dan stormnya, uderzo dengan asterix serta Tanguy & Laverdurenya dan masih banyak lagi yang sebagian aku sudah lupa . Mengingat cita-citaku adalah menjadi seorang komiker, maka rajin- rajinlh aku berlatih menggambar, Walaupun aku sekarang ini bukan ilustrator tulen, tapi tetep pengen jadi pembuat komik. Jadi aku masih tetep ngomik . . .

No comments:

Post a Comment