Monday, September 1, 2008

How To Make a Comic Book

Bikin komik
Bikin komik Bagi sebagian orang susahnya minta ampun. Bagi sebagian lagi membuat komik itu membuang waktu karena susahnya mendapatkan profit atau keuntungan dari kegiatan tersebut. Tapi bagi sebagian orang yang hobi menggambar , komik adalah salah satu cara mereka dalam berekspresi dan berimajinasi. Tapi terlepas dari sikap idealis ataupun komersialis . Ada beberapa alasan mengapa bangsa kita tidak produktif dalam menghasilkan komik yang sebenarnya bisa menjadi lahan industri yang menjanjikan. Salah satunya kita tidak tahu caranya dan harus memulai dari mana? Berikut ini diterangkan tahapah-tahapan dalam membuat komik secara singkat. Dengan tahu caranya diharapkan sedikit banyak kita bisa meminimalisasi kesusahan atau kesukaran yang menjadi masalah sebelumnya.

Ide cerita
Untuk membuat komik sudah tentu kita harus punya cerita. Pencarian ide itu sendiri bisa berangkat dari dua hal. Hal pertama adalah ide cerita yang berbasis iedalis dan yang kedua bebasis komersial. Ide cerita yang idealis lebih bersifat pribadi, dikarenakan dalam mendapatkan idenya tersebut tidak begitu memperhatikan kepentingan pasar dikarenakan memang kalaupun diproduksi dalam jumlah besar bukan dimaksudkan unutk mendapatkan keuntungan dalam hal finacial.Tapi lebih menitik beratkan pada sampai atau tidaknya pesan yang terdapat didalamnya. Dan kalaupun produk tersebut bisa diterima oleh masyarakat luar itu adalah hal yang menggembirakan. Sedangkan ide cerita yang didapat dari basis komersialis, jelas yang diharapkan adalah profit atau keuntungan yang dihasilkan dari produk tersebut. Nah apabila ide cerita tersebut sudah ada dan siap untuk digarap. Maka kita butuh record atau catatan agar ide yang ada tadi bisa digarap secara sistematis. Catatan tersebut biasanya disebut skrip cerita.

Skrip cerita
Skrip cerita ini rada rada mirip dengan skenario film. karena memang ditahap ini juga kamu harus sudah mulai memasukkan dialog, narasi dan mengatur sudut pandang kamera serta seting latar (walaupun masih berupa tulisan) untuk membantu mempermudah pekerjaan sang ilustrator yang akan mentransfer cerita dari bentuk cacatan ke dalam bentuk visual yang pengerjaannya dimulai dari sketsa ide.Dalam tahap ini juga sudah ada deskripsi karakter bagi tokoh tokoh yang ada dalam cerita tersebut berikut seting tempat dan waktu yang melatar belakngi nya

Sketsa ide
Nah, yang ini mirip dengan story board dalam pembuatan film. Bedanya yang ini lebih detail, karena itu sudah bisa disebut komik walaupun masih berupa sketsa kasar. Pada tahap ini sang ilustrator akan menuangkan imajinasi mereka yang dipandu dengan skrip cerita ke dalam bentuk visual yang masih berupa layout kasar. Di bagian ini sudah mulai terbentuk elemen elemen komik walaupun masih kasar seperti pembagian frame dalam satu halaman. tata letak objek, Background atau latar dan pengambilan sudut pandang. Sketsa ide ini biasanya dikerjakan pada kertas kecil yang sudah diberi halaman dan merupakan bentuk mini dari komik tersebut.

Sketsa Pinsil
Pada bagian ini seorang ilustrator pembuat komik sudah mulai menggambar ke dalam bentuk dan ukuran jadi dari sebuah komik yang sebenarnya. Halaman demi halaman dikerjakan dengan menggunakan pinsil dengan tingkat kedetilan mendekati yang diharapkan. pengerjaan pinsil ini merupakan pekerjaan yang relatif membutuihkan waktu lebih lama dikarenakan pada bagian ini sang ilustrator harus menyelesaikan gambar dari sketsa ide yang kasar menjadi gambar yang sudah jadi walaupun masih berupa gambar pinsil. dan sebisa mungkin gambar tersebut hanya berisi garis atau coretan yang diinginkan dan bebas dari garis atau coretan yang tidak diharapkan agar mempermudah melakukan pekerjaan selanjutnya yaitu penintaan.
Penintaan
Penintaan bisa dilakukan dengan dua cara. yang pertama, penintaan dilakukan diatas kertas yang ada gambar pinsilnya secara langsung. jadi garis garis atau coretan yang ada di atas kertas tersebut langsung ditimpa dengan tinta untuk kemudian apabila sudah selesai garis serta coretan pinsil tersebut langsung dihapus. cara ini bisa lebih cepat pengerjaannya namun kekurangan nya pabila kita dianggap gagal dalam pengerjaan penintaan ini kita sudah tidak punya gambar pinsil lagi. Cara kedua adalah meletakan kertas kosong diatas gambar pensil terebut dan kita menjiplaknya datas kertasa kosong tadi dengan tinta, hal ini bisa dilakukan apabila kita mengerjakanya diatas meja kaca yang dibawahnya diberi penerangan lampu, agar kita bisa melihat gambar pensil yang kita jiplak diatas kertas kosong tadi.

Pewarnaan
pewarnaan tergantung selera kita, mau manual atau komputerisasi. Disarankan untuk memakai cara yang ke dua , disamping hasil pekerjaannya rapih dan cepat, juga menjaga jika kita ingin merubah rubah warna akan dengan gampang dilakukan. bayangkan jika dengan cara manual, kita sudah selesai mewarnai ternyata hasilnya jauh dari apa yang diharapkan, kita harus mulai dari proses penintaan lagi, berabe khan. untuk komputerisasi gambar harus di scan terlebih dahulu untuk dirubah jadi format digital. Jika sudah selesai kamu tingggal edit dengan software pengedit image yang umum, seperti photoshop misalnya. memang perlu keahlian lebih untuk mewarnai dengan komputer. tapi semua itu bisa dipelajari selama masih ada kemauan.

4 comments:

  1. boleh repost gk??? tentunya dengan tetap meletakkan nama site ini??!??!

    ReplyDelete
  2. Bagi pemula (ky gw) yg bca ni web

    bgus bet bwt rferensi !!!! KrenlaH... !!!!

    ReplyDelete
  3. wahwah, thanks infonya lo...mau tak coba neh, udah jadi referensi me....gw udah gak "grim"lagi buat gambar "grim tales comic 2" yang punyanya bleedman, mau tak coba, thanks..!

    ReplyDelete