Monday, September 1, 2008

Dunia kartun

Dunia kartun

Adalah dunia dimana segala sesuatu amat mungkin terjadi . ya namanya juga kartun.... Kita bisa berekspresi sesuka kita sebebas-bebasnya, tentunya dengan catatan ada batas tertentu apabila kita akan mempublikasikannya. Mengapa dalam menggambar kartun bisa lebih ekspresif. Karena objek yang ada didalamnya biasanya selalu berlebihan alias tidak seproposional gambar realis.

Menggambar kartun dengan menggambar yang real emang rada-rada beda , Baik dari segi anatomi objek (orang, binatang dan benda) maupun keadan alam atau latarnya. Sebagian banyak gambar kartun memakai prinsip fleksibiliatas strecht and ball ( meregang dan memantul ) dalam hal ini setiap gambar kartun mempunyai feksibilitas yang seolah-olah terbuat dari karet. Gambar kartun biasanya dipergunakan untuk memparodikan segala sesuatu yang ada dia alam nyata maupunpun alam fiksi atau khalayan. Sebagian orang malah menertawakan dirinya sendiri melalui gambar yang dia bikin.

Untuk bisa menggambar kartun , kamu tidak perlu jago dalam menggambar real, sampaikan idemu dengan cara yang sesederhana mungkin asal pesan yang ingin kamu sampaikan dapat muncul. Dalam menggambar kartun kamu bisa mengekspresikan beberapa moment hanya dengan menggunakan simbol yang biasa dilakukan oleh para kartunis untuk menggambarkan beberapa perasaan dan sudah jadi bahasa umum dalam dunia kartun seperti, simbol kilat untuk rasa marah, simbol loncatan tetes air untuk cemas, simbol garis lurus pendek yang dibuat mengikuti kontur untuk terkejut, simbol tali yang lagi begetar untuk takut, dan lain sebagainya.

Nah, walaupun kamu bukanlah seorang ilustrator atuapun kartunis , toh tak ada salahnya kamu mencoba untuk mengekspesikan dirimu dengan kartun. Masuklah ke dunia kartun dan ekspresikan dirimu,Bikin dunia kartunmu sendiri , kamu bisa mengatur segala sesuatu sekeinginanmu. Sumber idenya bisa kamu ambil dari pengalamanmu ataupun orang lain yang menurutmu biasa biasa saja dan ubahlah jadi lebih dramatis atau berlebihan. Selamat mencoba.

No comments:

Post a Comment