Monday, July 4, 2011

Bercerita Dengan Gambar




Membuat cerita anak bergambar mungkin bukanlah hal yang baru bagi seorang pengarang dan mungkin bukan pula hal yang sulit bagi seorang penulis. Tapi bagi seorang ilustrator yang bukan penulis ataupun pengarang hal tersebut mungkin akan terasa sedikit susah. Mungkin dikarenakan tidak terbiasa atau memang tidak pandai bercerita. Namun hal tersebut bukannya tidak mungkin dilakukan. Sebenarnya untuk membuat sebuah buku cerita bergambar anak tidaklah sulit. Yang perlu diingat adalah bahwa buku ini menitik beratkan pada kekuatan gambar ilustrasi untuk bercerita ketimbang tulisan atau narasi. Jadi dengan kata lain gambar ilustrasi merupakan elemen utama dan tulisan merupakan pendukungya. Berbeda dengan buku cerita biasa yang menjadikan tulisan merupakan elemen utama dan gambar ilustrasi (kalau ada) merupakan elemen pendukungnya.



Sebenarnya ini mungkin bukanlah cara yang benar. Ya Mungkin dikarenakan saya bukan penulis, jadi tentu saja caranya berbeda dari mereka yang memang biasa menulis dan jago mengarang cerita. Tapi setidaknya cara ini dapat mempermudah kita untuk menyelesaikan sebuah buku cerita dalam waktu yang lebih singkat


Caranya sederhana saja. Membuat sebuah buku cerita tentunya tidak terlepas dari sebuah tema. Tema untuk sebuah buku cerita bergambar anak begitu bejibun, sehingga kita kadang bingung untuk menentukannya. Namun untuk mengurangi masalah tersebut kamu bisa membagi baginya berdasarkan katagori seperti tema tentang edukasi, ilmu pengetahuan, tentang alam raya dan lain sebaginya. Dengan cara tersebu kamu bisa mempersempit penetuan tema dan kamu bisa menentukan pula sub temanya


Bila penentuan tema dan sub temanya sudah diambil, kamu bisa memberi judul ( yang ini boleh belakangan jika belum menemukan judul yang tepat) pada karangan cerita yang akan kamu bikin untuk selanjutnya kamu bisa menentukan jumlah halaman kalau memang sudah dipatok. Simpan dalam sebuah catatan supaya tidak lupa ataupun hilang


setelah kamu mengambil tema dan menentukan judul serta jumlah halaman buatlah kerangka karangan atau cerita singkat dari cerita tersebut. Selanjutnya tandai bagian-bagian cerita yang ingin kamu buat ilustrasinya dan sesuaikan jumlah bagian yang ditandai tersebut dengan jumlah halaman yang diinginkan.







Jika sudah selesai memberi tanda, lanjutkan dengan menyusunnya menjadi sebuah list atau daftar yang nantinya akan menjadi deskripsi untuk membuat gambar ilustrasinya







Nah, sekarang kamu bisa fokus pada penggarapan gambar ilustrasinya karena dekripsi cerita sudah ada. membuat sketsa ide merupakan langkah awal untuk menerjemahkan deskripsi cerita yang berupa tulisan ke dalam bentuk visual yang berupa gambar. Disini Membuat sketsa ide tidaklah harus pakai kertas yang khusus, kertas bekaspun asal masih kosong bisa kamu pakai kok . .yang penting kamu bisa menuangkan gagasan atau ide kamu dalam merancang layout atau tataletak elemen gambar dengan cukup baik Pengambilan sudut pandangpun bisa kamu masukkan pada bagian ini Untuk Bentuk fisik dari sketsa ide ini walaupun dimensinya tidak harus sama dengan aslinya nanti tapi jumlah dan urutan halaman sudah seperti yang diharapkan,







Nah jika sketsa ide sudah jadi . Mulailah membuat sketsa yang lebih detail dan hasilnya sudah hampir mendekati hasil akhir. Namun tidak menutup kemungkinan nasih ada perubahan layout dari sketsa ide jika dirasa kurang pas.


penintaan merupakan langkah selanjutnya setelah semua sketsa pinsil beres dikerjakan. Penintaan bisa kamu lakukan denagn dua cara. pertama cara manual, yaitu menggunakan tangan dengan media spidol ataupun drawing pen diatas kertas ( caranya bisa kamu lihat ada postingan "how to make a comic book"). Dan satu lagu dengan cara menjiplak menggunakan komputer, Gambar sketsa pinsil discan terlebih dahulu dan di jiplak garis demi garis dengan menggunakan aplikasi pengolah citra berbasis vektor seperti Corel Draw, Adobe Illustrator ataupun Freehand. Nah silahkan pilih sendiri caranya berdasarkan kebiasaan ataupun kemudahannya.


Ada yang mengatakan dunia anak adalah dunia penuh warna. Jadi rasanya akan lebih bagus jika buku cerita bergambar kita berupa buku cerita bergambar yang kaya akan warna. Pilihlah komposisi warna yang kontras agar buku cerita tersebut menarik untuk di baca.


Merancang cover buku mungkin merupakan salah satu pekerjaan sorang desainer grafis. Namun rasanya tidak ada salahnya jika kita merancang sendiri cover buku cerita bergambar yang kita buat, bukan bermaksud untuk jago-jagoan ataupun sok tahu, Tapi hal ini lebih mengarah pada pembelajaran. Bagaimana kita yang bukan seorang disainer dalam merancang sebuah cover buku. Tentunya kita harus banyak bertanya dan belajar pada mereka yang ahli dibidangnya.

No comments:

Post a Comment