Monday, September 22, 2008


Dengan tema tentang pembangunan maka gambar ini diberi judul building a town. pada ilustrasi gambar ini diceritakan tentang sekelompok pekerja yang lagi giat bekerja membangun sebuah kota kartun. digambar dengan gaya kartun standar tanpa arsiran










Diangkat dari tema tentang kesehatan, gambar berikut ini diberi judul seputar kesehatan. Dengan gaya gambar kartun ala eropa gambar ini menceritakan tentang tingkah laku sekelompok komunitas dalam menyikapi persoalan kesehatan. disana diceritakan tentang pengobatan, pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang berkaitan erat dengan hal tersebut







Tema tentang musik sudah banyak dipakai, tapi sepertinya tidak ada habis-habisnya untuk menggali sesuatu yang ada didalam dunia musik untuk divisualkan kedalam gambar. Dengan judul music for all, gambar disamping menunjukan kegiatan bermusik yang diwakili oleh hampir semua ikon baik itu musik Jazzy yang manis dalam hal ini bisa saja diwakili oleh alat musik tiup, sampai dengan musik klasik yang disimbolkan dengan piano

Tuesday, September 2, 2008

Karakter dalam gambar

Tidak banyak diantara kita yang menyadari bahwa alat gambar sebenarnya mempengaruhi karakter gambar secara keseluruhan, Kita biasanya lebih terfokus pada gaya gambar, coretan dan warna untuk memberi kesan halus dan kuat karakter yang terkandung dalam sebuah gambar. semisal kita ingin membuat sebuah gambar seorang super hero, maka yang kita pikirkan adalah karakter objeknya (tegap, gagah, tinggi besar dsb) tanpa memikirkan alat yang akan kita gunakan untuk menggambar. Memang kita bisa saja menggambar dengan alat gambar apapun. Tapi coba kamu perhatikan, gambarlah seorang super hero dan gunakanlah berbagai alat gambar seperti spidol, drawing pen, pena dan kuwas untuk objek yang sama. Sekarang kamu perhatikan hasilnya, apakah menurutmu kesan yang terkandung dalam gambar tersebut sama atau berbeda. Untuk menggambar sesuatu yang mengesankan kuat pakailah pena dan drawing pen dan untuk memberi kesan lembut pada keseluruhan gambar pakailah kuwas dan spidol. Alat gambar merupakan elemen yang perlu diperhatikan untuk memberi kesan pada sebuah gambar seperti halnya tebal dan tipisnya coretan, komposisi warna dan juga arsiran (kalau ada).

Galeri



Mungkin Inilah gambaran seorang jawara zaman kerajaan yang disegani oleh kawan maupun lawan berdasarkan versinya Riza Ismail. Digambar dengan arsiran garis memakai media tinta diatas kertas


Tema tentang pemandangan atau landscape merupakan objek gambar yang paling sering aku eksploitasi mulai dari kecil sampai sekarang masih menjadi tema paforit bagiku. pada potfolio ini ditampilkan beberapa karya yang sengaja dibikin tanpa menggunakan objek hidup yang dinamis aga kesan yang tertangkapp lebih terfokus pada suasana alam itu sendiri




gambar ini diberi judul Lembur kuring (Kampung halamanku). Alat gambar yang digunakan adalah pinsil 2B untuk sket dan drawing pen ukuran 01 mm untuk penintaan. dibuat dengan mengunakan teknik arsiran random (acak). sengaja dibuat hitam putih agar kelihatan lebih klasik. Gambar ini merupakan hasil hand made murni tanpa bantuan komputerisasi dalam pembuatannya.

















kesunyian Alam. Begitu judul yang diusung dari gambar ini. Mengetengahkan kesunyian alam disekitar tebing yang dibawahnya mengalir sebuah sungai, tanpa burung ataupun binatang liar lainnya yang biasanya ada pada situasi tempat seperti itu, diharapkan akan menambah kesunyian tempat tersebut












Dengan judul "halimun" atau kabut gambar ini ingin menyuguhkan kesejukan hutan yang berada dipinggiran sebuah desa. dibuat dengan tekhnik arsiran random yang diperlukan untuk menambah kesan pencahayaan yang diinginkan di pagi hari














Rumah diatas tebing. Gambar dengan judul tersebut Terinspirasi oleh sebuah rumah yang terletak diatas tebing didaerah lembang Bandung. Alat gambar yang digunakan adalah pinsil 2B untuk sket dan drawing pen ukuran 01 mm serta spidol hitam kecil untuk penintaan.








Monday, September 1, 2008

Tutorial Menggambar Kartun

Sudahkah kamu nyoba nggambar kartun? Susah atau gampang?. Seharusnya sih gampang, tapi bagi mereka yang kesulitan dalam menggambar kartun. disini akan dibahas secara kilat, bagaimana caranya menggambar kartun. Materinya mungkin tidak sepadat kalau kita ikutan kursus beneran, tapi setidaknya kita punya gambaran yang akan mempermudah kita dalam mengeksplorasi kemampuan kita membikin sebuah dunia kartun. Dibawah ini diperlihatkan beberapa gaya atau style dalam menggambar kartun, kamu boleh pilih salah satunya atau kamu punya isnpirasi untuk menciptakan gaya tersendiri, toh pada dasarnya konstruksi yang dibangun untuk berbagai gaya ini hampir sama.




Konstruksi dasar
Atau basic construction. Kita mulai dengan kemampuan dasar yang kamu miliki, Apakah kamu bisa menggambar bentuk lengkung dan garis kaya ini ?



Jika bisa, berarti kamu sudah punya modal untuk bisa menggambar sebuah kartun yang sederhana. Mengapa bisa begitu, karena pada umumnya gambar objek yang ada pada dunia kartun kebanyakan dibangun dari gabungan ataupun sambungan dari beberapa elemen diatas. tinggal kamu mengasah teste atau rasa kamu dalam masalah estetika. Berikut ini beberapa contoh gambar yang dibangun berdasarkan bentuk dan garis diatas. dibentuk sedemikain rupa sehingga menjelma jadi bentuk dasar sebuah objek orang kartun. Nah sederhana bukan?.Rajin-rajinlah berlatih pada level ini karena ini merupakan modal dasar yang bisa kamu kembangkan lebih jauh.




Jika kamu sudah bisa bikin konstruksi dasar dengan bagus, maka kamu tinggal menambahkan elemen-elemen panca indra agar objek teresebut bisa berekspresi. kamu bisa membuat patokan sendiri sesuai dengan pandangan kamu, bagaimana jjika kamu marah. sedih , jengkel dan lain sebagainya. Gambar disamping ini , sudah diberi telinga hidung , mata, mulut dan lain sebagainya. sehingga dapat memperlihatkan ekspresinya.


Emosi, reaksi dan ekspresi
Sengaja bahasan emosi, reaksi dan ekspresi disatukan dalam satu level agar kamu tidak bingung dalam mengolahnya dan memang kebetulan ketiga hal tersebut saling berhubungan, emosi, reaksi dan ekspresi bisa kamu tampilkan pada beberapa elemen objek. Bisa dari raut muka, gerakan tangan atau sikap badan. Berikut ini beberapa contoh yang biasa dipakai dalam memvisualkan ketiga hal tersebut diatas, kamu boleh tebak gambar dibawah ini, kira-kira yang mana marah, jengkel, takut . . . Jika kamu sudah bisa menbaknya berarti teste kamu mulai terasah.


Pose/Gaya
Pose atau gaya adalah sebuah bentuk ungkapan visual yang diperagakan untuk mendukung suatu keadaan. Sangat mungkin kamu menggambar dengan gaya yang seragam. Tapi apakah itu enak dilihat, dan apakah hal itu juga mewakili pesan yang ingin kamu sampaikan. jika kamu hanya menggambar dengan pose yang itu itu saja tentu akan sangat memosankan. Nah berikut ini diketengahkan berbagi pose atau gaya yang bisa kamu ambil sebagai contoh. Selanjutnya kamu bisa mengarang sendiri sesuai dengan insting kamu






Back Ground/Latar


Seringkali Sebuah back ground dianggap elemen tambahan saja, Tapi walaupun begitu bukan berarti hal ini bisa dianggap sepele. Banyak objek gambar kartun yang bagus tapi tidak didukung oleh kemampuan menggambar latar yang bagus yang akhirnya mempengaruhi keseluruhan gambar tersebut jadi kurang bagus, atau malah tidak nyambung sama sekali. Maka tetap saja hal ini perlu dipelajari dengan porsi latihan yang kontinyu. Menggambar latar memang susah susah gampang. Walaupun kita menggambar latar untuk sebuah dunia kartun tetapi kita sedikitnya kita masih memakai prinsip cara pandang mata manusia terhadap suatu objek yang disebut persepektif, Walupun tidak sesempurna kalau kita menggambar sebuah latar yang realis.

Komposit
Pada bagian ini kamu akan menyatukan atau menggabungkan objek dengan latarnya . Pada prinsipnya untuk dapat menggabungkan objek dengan latarnya sedikit banya kamu harus mengerti sudut pandang perspektif. Agar objek dan latarnya kelihatan menyatu Nah tentunya dipelajaran senirupa SMP dulu pelajaran itu sudah kamu dapatkan.

Nah berlatihlah terus. Karena rajin adalah pangkal pandai. Sekian dahulu kursus singkatnya untuk kemudian waktu kita sambung lagi dengan bahasan yang lebih detil.

How To Make a Comic Book

Bikin komik
Bikin komik Bagi sebagian orang susahnya minta ampun. Bagi sebagian lagi membuat komik itu membuang waktu karena susahnya mendapatkan profit atau keuntungan dari kegiatan tersebut. Tapi bagi sebagian orang yang hobi menggambar , komik adalah salah satu cara mereka dalam berekspresi dan berimajinasi. Tapi terlepas dari sikap idealis ataupun komersialis . Ada beberapa alasan mengapa bangsa kita tidak produktif dalam menghasilkan komik yang sebenarnya bisa menjadi lahan industri yang menjanjikan. Salah satunya kita tidak tahu caranya dan harus memulai dari mana? Berikut ini diterangkan tahapah-tahapan dalam membuat komik secara singkat. Dengan tahu caranya diharapkan sedikit banyak kita bisa meminimalisasi kesusahan atau kesukaran yang menjadi masalah sebelumnya.

Ide cerita
Untuk membuat komik sudah tentu kita harus punya cerita. Pencarian ide itu sendiri bisa berangkat dari dua hal. Hal pertama adalah ide cerita yang berbasis iedalis dan yang kedua bebasis komersial. Ide cerita yang idealis lebih bersifat pribadi, dikarenakan dalam mendapatkan idenya tersebut tidak begitu memperhatikan kepentingan pasar dikarenakan memang kalaupun diproduksi dalam jumlah besar bukan dimaksudkan unutk mendapatkan keuntungan dalam hal finacial.Tapi lebih menitik beratkan pada sampai atau tidaknya pesan yang terdapat didalamnya. Dan kalaupun produk tersebut bisa diterima oleh masyarakat luar itu adalah hal yang menggembirakan. Sedangkan ide cerita yang didapat dari basis komersialis, jelas yang diharapkan adalah profit atau keuntungan yang dihasilkan dari produk tersebut. Nah apabila ide cerita tersebut sudah ada dan siap untuk digarap. Maka kita butuh record atau catatan agar ide yang ada tadi bisa digarap secara sistematis. Catatan tersebut biasanya disebut skrip cerita.

Skrip cerita
Skrip cerita ini rada rada mirip dengan skenario film. karena memang ditahap ini juga kamu harus sudah mulai memasukkan dialog, narasi dan mengatur sudut pandang kamera serta seting latar (walaupun masih berupa tulisan) untuk membantu mempermudah pekerjaan sang ilustrator yang akan mentransfer cerita dari bentuk cacatan ke dalam bentuk visual yang pengerjaannya dimulai dari sketsa ide.Dalam tahap ini juga sudah ada deskripsi karakter bagi tokoh tokoh yang ada dalam cerita tersebut berikut seting tempat dan waktu yang melatar belakngi nya

Sketsa ide
Nah, yang ini mirip dengan story board dalam pembuatan film. Bedanya yang ini lebih detail, karena itu sudah bisa disebut komik walaupun masih berupa sketsa kasar. Pada tahap ini sang ilustrator akan menuangkan imajinasi mereka yang dipandu dengan skrip cerita ke dalam bentuk visual yang masih berupa layout kasar. Di bagian ini sudah mulai terbentuk elemen elemen komik walaupun masih kasar seperti pembagian frame dalam satu halaman. tata letak objek, Background atau latar dan pengambilan sudut pandang. Sketsa ide ini biasanya dikerjakan pada kertas kecil yang sudah diberi halaman dan merupakan bentuk mini dari komik tersebut.

Sketsa Pinsil
Pada bagian ini seorang ilustrator pembuat komik sudah mulai menggambar ke dalam bentuk dan ukuran jadi dari sebuah komik yang sebenarnya. Halaman demi halaman dikerjakan dengan menggunakan pinsil dengan tingkat kedetilan mendekati yang diharapkan. pengerjaan pinsil ini merupakan pekerjaan yang relatif membutuihkan waktu lebih lama dikarenakan pada bagian ini sang ilustrator harus menyelesaikan gambar dari sketsa ide yang kasar menjadi gambar yang sudah jadi walaupun masih berupa gambar pinsil. dan sebisa mungkin gambar tersebut hanya berisi garis atau coretan yang diinginkan dan bebas dari garis atau coretan yang tidak diharapkan agar mempermudah melakukan pekerjaan selanjutnya yaitu penintaan.
Penintaan
Penintaan bisa dilakukan dengan dua cara. yang pertama, penintaan dilakukan diatas kertas yang ada gambar pinsilnya secara langsung. jadi garis garis atau coretan yang ada di atas kertas tersebut langsung ditimpa dengan tinta untuk kemudian apabila sudah selesai garis serta coretan pinsil tersebut langsung dihapus. cara ini bisa lebih cepat pengerjaannya namun kekurangan nya pabila kita dianggap gagal dalam pengerjaan penintaan ini kita sudah tidak punya gambar pinsil lagi. Cara kedua adalah meletakan kertas kosong diatas gambar pensil terebut dan kita menjiplaknya datas kertasa kosong tadi dengan tinta, hal ini bisa dilakukan apabila kita mengerjakanya diatas meja kaca yang dibawahnya diberi penerangan lampu, agar kita bisa melihat gambar pensil yang kita jiplak diatas kertas kosong tadi.

Pewarnaan
pewarnaan tergantung selera kita, mau manual atau komputerisasi. Disarankan untuk memakai cara yang ke dua , disamping hasil pekerjaannya rapih dan cepat, juga menjaga jika kita ingin merubah rubah warna akan dengan gampang dilakukan. bayangkan jika dengan cara manual, kita sudah selesai mewarnai ternyata hasilnya jauh dari apa yang diharapkan, kita harus mulai dari proses penintaan lagi, berabe khan. untuk komputerisasi gambar harus di scan terlebih dahulu untuk dirubah jadi format digital. Jika sudah selesai kamu tingggal edit dengan software pengedit image yang umum, seperti photoshop misalnya. memang perlu keahlian lebih untuk mewarnai dengan komputer. tapi semua itu bisa dipelajari selama masih ada kemauan.

Ngomik (baca atau bikin komik?)

Ngomik
(baca atau bikin komik?)

Kata itu bisa berarti baca comic ataupun bikin komik, terserah orang dalam menafsirkannya. Perkenalanku dengan dunia komik berawal pada waktu aku masih duduk dibangku sekolah dasar kelas tiga . Pada waktu itu komiker Indonesia masih menjadi tuan di negrinya sendiri.
Dulu . . .ditempat kelahiranku , daerah Tasikmalaya setiap bulan ramadhan tiba ada acara yang namanya ngabuburit. Mungkin artinya kira-kira melakukan kegiatan sambil menunggu waktu buka puasa. Kegiatannya bisa bermacam-macam, ada yang jalan-jalan keliling kota , ada yang pergi ke mesjid agung ada pula yang hanya bermain-main saja. Entah kapan mulainya . . . seolah olah semua sepakat untuk menjadikan taman yang ada di alun -alun dijadikan tempat untuk ngumpul orang yang lagi ngabuburit (walau sekarang sudah tidak lagi ). Seperti ada gula ada semut, bagi mereka yang senang berjualan merupakan kesempatan baik untuk memasarkan pruduk mereka. Mulai dari yang jualan makanan sampai dengan benda ataupun jasa hampir semua ada. Jadilah alun-alun tersebut berubah jadi pasar .
Nah diantara orang -orang yang jualan jasa, ada yang buka penyewaan buku, seperti perpustakaan keliling . . . cuma bedanya buku-buku tersebut tidak disususn didalam rak tapi dijajarin diatas alas yang dihamparkan di rumput, jadi orang yang mau nyewa bisa langsung lihat. Jadilah aku sering nongkrong disana. Nah . . . dimasa itu komik yang banyak beredar adalah komik komik yang diadaptasi dari cerita -cerita HC Andersen dengan ilustrator asli orang indonesia. tidak seperti sekarang yang hanya diterjemahkan teksnya aja, sedangkan gambarnya asli dari negri asalnya.Seiring waktu berjalan, hobiku dalam membaca komik semakin menjadi, Tema bacankupun merambah ke cerita -cerita silat dan super hero lokal yang pada waktu itu lagi booming, Begitu berpengaruhnya hobi tersebut sampai-sampai cita-citaku pada waktu itu ingin menjadi pembuat komik. Aku sampai hafal dengan para ilustrator dan tokoh ciptaannya seperti mas Darmansyah dengan mandala siluman sungai ular nya , Wid NS dengan Godamnya, Hasmi dengan Gundalanya, Gerdy dengan Ginannya dan masih seabrek ilustrator kawakan lainnya. Begitupun dengan ilustrator komik luar, hampir semua karyanya aku pernah baca seperti Herge dengan tintinnya , Peyo dengan smurf dan Johan & perlouitnya , Don Lawernce dengan seri trigan dan stormnya, uderzo dengan asterix serta Tanguy & Laverdurenya dan masih banyak lagi yang sebagian aku sudah lupa . Mengingat cita-citaku adalah menjadi seorang komiker, maka rajin- rajinlh aku berlatih menggambar, Walaupun aku sekarang ini bukan ilustrator tulen, tapi tetep pengen jadi pembuat komik. Jadi aku masih tetep ngomik . . .

Dunia kartun

Dunia kartun

Adalah dunia dimana segala sesuatu amat mungkin terjadi . ya namanya juga kartun.... Kita bisa berekspresi sesuka kita sebebas-bebasnya, tentunya dengan catatan ada batas tertentu apabila kita akan mempublikasikannya. Mengapa dalam menggambar kartun bisa lebih ekspresif. Karena objek yang ada didalamnya biasanya selalu berlebihan alias tidak seproposional gambar realis.

Menggambar kartun dengan menggambar yang real emang rada-rada beda , Baik dari segi anatomi objek (orang, binatang dan benda) maupun keadan alam atau latarnya. Sebagian banyak gambar kartun memakai prinsip fleksibiliatas strecht and ball ( meregang dan memantul ) dalam hal ini setiap gambar kartun mempunyai feksibilitas yang seolah-olah terbuat dari karet. Gambar kartun biasanya dipergunakan untuk memparodikan segala sesuatu yang ada dia alam nyata maupunpun alam fiksi atau khalayan. Sebagian orang malah menertawakan dirinya sendiri melalui gambar yang dia bikin.

Untuk bisa menggambar kartun , kamu tidak perlu jago dalam menggambar real, sampaikan idemu dengan cara yang sesederhana mungkin asal pesan yang ingin kamu sampaikan dapat muncul. Dalam menggambar kartun kamu bisa mengekspresikan beberapa moment hanya dengan menggunakan simbol yang biasa dilakukan oleh para kartunis untuk menggambarkan beberapa perasaan dan sudah jadi bahasa umum dalam dunia kartun seperti, simbol kilat untuk rasa marah, simbol loncatan tetes air untuk cemas, simbol garis lurus pendek yang dibuat mengikuti kontur untuk terkejut, simbol tali yang lagi begetar untuk takut, dan lain sebagainya.

Nah, walaupun kamu bukanlah seorang ilustrator atuapun kartunis , toh tak ada salahnya kamu mencoba untuk mengekspesikan dirimu dengan kartun. Masuklah ke dunia kartun dan ekspresikan dirimu,Bikin dunia kartunmu sendiri , kamu bisa mengatur segala sesuatu sekeinginanmu. Sumber idenya bisa kamu ambil dari pengalamanmu ataupun orang lain yang menurutmu biasa biasa saja dan ubahlah jadi lebih dramatis atau berlebihan. Selamat mencoba.

Kembangkan Talentamu

Menggambar itu Menyenangkan

Bagi sebagian orang menggambar itu membosankan, bagiku malah menyenangkan dan menyegarkan, menjadikan hidup ini lebih ceria. Menggambar adalah sarana bagiku untuk mengekspresikan berbagai rasa yang ada didalam hati seperti juga halnya ngarang lagu, bikin puisi, sajak , matung dan lain sebagainya . Namun seringkali sebagian orang beranggapan , untuk menghasilkan gambar yang bagus,seseorang harus punya skill yang tinggi agar bisa menghasilkan gambar yang enak dipandang. Sebagian lagi menganggap dirinya tak berbaklat sehingga walaupun berlatih seumur hidup, tak kan bisa bagus. Menurutku anggapan seperti itu kurang tepat. mungkin Mereka lupa pada peribahasa bisa karena biasa.

Sepertinya hal ini yang menjadi penghalang bagi sebagian orang untuk tidak produktif dalam berkarya, dikarenakan malu karena gambarnya yang tidak bagus ataupun malas karena minimnya skill sehingga untuk menghasilkan gambar yang enak dipandang harus menghabiskan waktu berjam-jam atau malah berhari-hari sehingga ide yang tadinya ada tidak bisa langsung tervisualkan dan dan akhirnya ide itu hilang. nah, sayangkan jika ide-ide kita hilang begitu saja ,
Gambar yang bagus tidak hanya enak dipandang tapi juga ide dan ekspresi yang terkandung didalamnya bisa tervisualkan dengan baik. Yang terpenting dalam mengambar adalah pesan yang terkandung dalam gambar tersebut bisa terlihat. Banyak gambar yang enak dipandang namun terasa hambar, namun ada gambar yang tidak enak dipandang namun seru.

sebenarnya ada bebrapa cara yang bisa kita gunakan agar ide menggambar kita tidak hilang begitu saja. Salah satunya adalah dengan membuat sketsa ide. Dalam membuat sketsa ide, kamu nggak usah nggambar terlalu detil yang penting ide kamu tervisualkan, baik dari sudut pandang ( angle), background ( kalau ada) maupun objek itu sendiri. Cara lainnya adalah menuliskan ide-ide gambar kamu dalam sebuah buku catatan kecil yang bisa dibawa kemana saja sehingga begitu kamu punya ide, kamu bisa langsung mencatatnya untuk dikemudian hari kamu bisa memvisualkannya dalam bentuk gambar. Untuk menambah kemampuanmu jangan bosan -bosan berlatih dan lihatlah hasil karya orang lain untuk dijadikan refrensi dan menjadikanya bahan pembanding dari karya yang kamu hasilkan. Nah . . . jadi tidak ada alasan untuk tidak produktif. Jangan anggap remeh kemampuanmu , karena setiap coretan ada artinya.